Sabtu (13/2), Fakultas Agama Islam UNIMMA kembali mengadakan Kuliah Umum dengan Tema : “Revitalisasi Peran Zakat, Infaq, Shadaqah dan Wakaf (ZISWAF) dalam Pencapaian Pilar Ekonomi dan Pendidikan pada Sustainable Development Goals (SDGs)”. Acara diselenggarakan melalui aplikasi daring ZOOM dan siaran langsung di kanal YouTube FAI UNIMMA.

Acara dibuka oleh sambutan Ketua Panitia, Fahmi Medias, MSI. Dosen Prodi HES UNIMMA itu mengungkapkan, tujuan dari penyelenggaraan kuliah umum tentang ZISWAF ini adalah untuk menambah literasi khasanah keilmuan tentang dunia ZISWAF sebagai upaya mewujudkan peradaban berkelanjutan manusia pada pilar ekonomi dan pendidikan. Ia mengungkapkan, hal ini menarik untuk dibahas karena data menyatakan masih ada 720.000.000 jiwa di dunia yang masih hidup dalam garis angka kemiskinan.

Acara dilanjutkan oleh sambutan Rektor UNIMMA, Dr. Suliswiyadi, M.Ag. Ia mengucapkan banyak terimakasih kepada panitia penyelenggara yang sudah memberikan kesempatan para akademisi untuk belajar bersama tentang dunia ZISWAF, khususnya dalam upaya pencapaian pilar ekonomi dan pendidikan pada Sustainable Development Goals (SDGs). Ia juga mengucapkan banyak terimakasih kepada para narasumber yang sudah bersedia meluangkan waktu untuk sharing bersama para mahasiswa UNIMMA.

Acara kali ini menghadirkan 4 (empat) narasumber; yang pertama adalah Prof. Dr. Muhammad Ridhwan Ab Aziz. Beliau adalah Dosen di Universitas Islam Malaysia. Narasumber kedua yaitu Abdul Aziz Yahya Saoqi, M.Sc dari Badan Amil Zakat Nasional. Beliau banyak menyampaikan tentang peran BAZNAS dalam upaya mewujudkan SDGs dalam skala nasional. Narasumber ketiga adalah KH. Anang Rizka Masyhadi, pimpinan Pondok Modern Tazakka. Banyak yang tertarik dengan pemaparan tentang peran ZISWAF dalam pengembangan lembaga pendidikan (pesantren). Narasumber terakhir yaitu Dr. Nurodin Usman, Lc., MA. Beliau merupakan pakar wakaf sekaligus Dekan Fakultas Agama Islam UNIMMA.

Acara dihadiri oleh sekitar 350 peserta baik dari ZOOM dan YouTube. Peserta rata-rata adalah mahasiswa UNIMMA, sedangkan sisanya adalah para peneliti, praktisi, dan juga para akademisi dari berbagai kota. Bahkan ada juga peserta dari Malaysia dan Mesir.