Sabtu (25/11), Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Magelang (FAI-UNIMMA) menggelar prosesi wisuda angkatan ke-3 Program Pendidikan Kemuhammadiyahan Satu Tahun (PKMD). Bertempat di Auditorium Kampus I Universitas Muhammadiyah Magelang, wisuda meluluskan 222 peserta wisudawan dari 282 peserta PKMD.
Peserta Wisuda Program Pendidikan Kemuhammadiyahan terdiri 5 daerah asal yaitu 48 peserta dari PDM Kota & Kab. Magelang, 67 peserta dari PDM Kab. Temanggung, 30 peserta dari PDM Kab. Wonosobo, 28 peserta dari PDM Kab. Purworejo, dan 49 peserta dari PDM Kab. Kebumen. Peserta Program Pendidikan Kemuhammadiyahan Satu Tahun ini meruapakan para pegawai, baik guru maupun karyawan yang ada dilingkungan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di Karesidenan Kedu.
Selain prosesi wisuda, juga diadakan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) bersama 6 Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-eks karesidenan Kedu. Dalam sambutannya, Rektor UNIMMA Dr. Lilik Andriani, M.Si menyampaikan harapan keberlanjutan ilmu yang sudah didapat selama mengikuti PKMD ini. untuk peserta yang telah lulus dari Program Pendidikan Kemuhammadiyahan ini untuk dapat mentransformasikan dan mengimplementasikan ilmu apa yang sudah ditempuh selama satu tahun di program tersebut untuk dapat disampaikan kepada khalayak dan membawa manfaat. Sedangkan Drs. Djumari, sebagai perwakilan dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, mengapresiasi kegiatan dan kerjasama antara Universitas Muhammadiyah Magelang dengan PDM se-eks karesidenan Kedu dan berharap program ini terus berlanjut. “Kedepan, setelah diikuti oleh semua AUM, saya berharap program pendidikan kemuhammadiyahan ini juga akan diikuti oleh para pimpinan persyarikatan termasuk para pimpinan daerah muhammadiyah”, ujarnya.
Kuliah Umum
Selain prosesi wisuda dan penandatanganan MOU, dalam kesempatan tersebut juga sekaligus diadakan Kuliah Umum dengan menghadirkan Porf. Zakiyuddin, M.Ag (Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah). Dalam kuliah umumnya, Prof. Zakiyuddin, M.Ag, menyampaikan bagaimana pengalamannya mengelola sebuah lembaga pendidikan sebagai problem solver dari permasalahan-permasalahan kebangsaan (politik, sosial, dan budaya) dengan konsep surat Al-Ma’un. Ia menuturkan kehebatan Muhammadiyah dalam mengambil posisi gerakan sejak berdirinya Muhammadiyah pada 3 bidang yaitu feeding (memberi makan/santunan), scholing (persekolahan), dan healing (pelayanan kesehatan). 3 bidang gerakan itu sesuai juga dengan konsep surat Al-Ma’un.